desahanku

menyulam perjalanan waktu kusam
raga hanyut di awan
di muara yang tak pasti
waktu silih berganti merajut segala duka
pada ujung mata sunyi,
mengapa masih memendam
dan mendekam seribu diam
kemana titik akhir perjalanan nafasku
senyap ini,
terasa semakin genap
setelah berguguran dedaunan di musim semi
dengan sejuta huruf yang diam
dan harum itu pudar di telan waktu
masih saja engkau sembunyi di balik intan
sementara diluar ada suara rntih dedaunan
desah lirih alang-alang
tapi masih saja engkau sibuk melukis intan.
spotify.png